<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

Sabtu, 10 Desember 2011

Pentingnya Membaca

BETAPA pun besarnya manfaat dari membaca buku, jika masyarakatnya kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya membaca buku, terciptanya suatu peradaban yang lebih baik menjadi suatu keniscayaan. Disamping faktor lain yang menjadi penyebab kurangnya minat baca, di antaranya budaya menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, mahalnya harga kertas yang berimbas harga-harga buku menjadi mahal, dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya membaca buku.




Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.

Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak.




Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri.

Saat ini, biaya pendidikan kian membumbung. Hanya kalangan tertentu saja yang dapat menikmati pendidikan formal sampai jenjang perguruan tinggi. Bagi mereka yang belum beruntung dari aspek ekonomi, sehingga tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi, mestinya tidak berkecil hati. Membaca buku menjadi alternatif untuk bisa menjadi terpelajar layaknya orang yang mengikuti pendidikan formal.Dengan adanya Perpustakaan Daerah yuk mari ramai ramai budayakan membaca

http://www.kraksaan-online.com/2010/07/pentingnya-membaca.html

Pentingnya Menuntut Ilmu

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
“Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Alloh Maha perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Fathir: 28).

Seringkali kita mengeluh kepada diri kita sendiri, untuk apa sih kita sekolah? untuk apa sih kita belajar? Untuk apa sih kita menuntut ilmu? Tak sedikit di antara kita yang cenderung memiliki sifat malas untuk belajar dan lebih senang bermain. Tahukah kamu apakah hakikat sebenarnya dari menuntut ilmu tersebut? Perhatikan Sabda Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam berikut ini:
“Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan memberikan padanya jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat benar-benar mengepakkan sayapnya untuk penuntut ilmu karena ridha dengan apa yang ia kerjakan dan seorang ulama itu benar-benar akan dimintakan ampunan oleh apa saja yang ada di langit dan di bumi, hingga ikan-ikan hiu yang berada di dasar air. Keutamaan ulama dibandingkan dengan keutamaan ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama dibandingkan dengan keutamaan seluruh bintang. Ulama adalah pewaris Nabi. Dan sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, niscaya ia telah mengambilnya dengan bagian yang banyak.”
(HR. Imam Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shahih Al Jami’ (V/302).


Sepintas kita melihat hadits di atas, perhatikanlah kalimat awalnya yaitu “Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan memberikan padanya jalan menuju surga.” Alloh menjanjikan surga bagi siapa saja yang menempuh perjalanan menuntut ilmu, apapun bentuknya, entah kamu menempuh perjalanan ke sekolah, pesantren, maupun ke masjid untuk mengikuti pengajian maka semuanya itu termasuk dalam rangka menuntut ilmu.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari jalan Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam menegaskan:
“Barangsiapa menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, maka Alloh akan mempermudah satu jalan baginya menuju surga.”
(HR. Muslim, 4/2074).
Maka setiap jalan apapun yang ditempuh seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan atau memperoleh ilmu adalah termasuk dalam hadits ini. Termasuk bila kalian pergi ke sekolah, pesantren atau masjid untuk mendapatkan ilmu, maka Insya Alloh kalian pun termasuk orang yang dimudahkan jalannya oleh Alloh Ta’ala menuju surga-Nya.
Pelajaran yang bisa diambil.
Dari pembahasan di atas, kita bisa ambil satu pelajaran yang amat sangat berharga yaitu:
1. Menuntut ilmu itu penting maka janganlah kita menganggap remeh atau menyia-nyiakannya.
2. Alloh Ta’ala akan meninggikan derajat orang yang menuntut ilmu, sebagaimana Firman-Nya dalam Surat Al Fathir: 28 dimana disebut dalam ayat itu “ulama” yang artinya seseorang yang memiliki ilmu (alim).
3. Alloh Ta’ala menjanjikan jalan dan kemudahan menuju surga bagi siapa saja yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu.

Maka dari itu, marilah bersama-sama kita kobarkan dan bangkitkan semangat untuk menuntut ilmu.

Allohu A’lam.

Referensi:

* Al Qur’an dan Terjemahan (Hadits Web 3.0).

* ‘Abdul Karim, ‘Abdus Salam bin Barjas ‘Ali dan Muhammad bin Abdul Wahhab Al Wushoby. 2004. 10 Rintangan dalam Menuntut Ilmu. Pustaka Al Haura – Jogjakarta.

* As Sadhan, Abdul Aziz bin Muhammad. 2006. Bimbingan Menuntut Ilmu: Tahapan, Adab, Motivasi, Hambatan, Solusi. Pustaka At Tazkia – Jakarta.


Original source at http://waqqash.blogspot.com/2009/12/pentingnya-menuntut-ilmu.html