UNSUR GOLONGAN I
KALIUM
A. Sejarah Kalium
Kalium ditemukan pada tahun 1807
oleh Sir Humphrey Davy,
yang menghasilkannya dari potasy kaustik
(KOH)
atau kalium hidroksida. Kalium merupakan logam pertama yang diasingkan melalui elektrolisis.
Nama kalium diambil dari kata “alkali“,
yang berasal dari Bahasa Arab
al qalīy = “abu terkalsin”.
Garam
kalium seperti kalanit,
langbeinit,
polihalit,
dan silvit
ditemukan pada zaman
purbakala di dasar laut.
Sumber utama kalium, potasy,
di lombong di California,
Jerman,
New Mexico, Utah,
dan tempat – tempat di dunia. 3000 kaki di bawah permukaan Saskatchewan
terdapat longgokan besar potasy yang merupakan sumber penting unsur ini dan
garam-garamnya, dan terdapat beberapa lombong besar sudah beroperasi semenjak
1960-an.
Kalium adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom
19, dan massa atom sebesar 39,0983
g/mol. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih
keperakan dan termasuk golongan alkali tanah.
Secara alami, kalium ditemukan
sebagai senyawa
dengan unsur lain dalam air laut
atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi
dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara
kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium.
Dalam bahasa Inggris,
kalium disebut potassium.
Simbol kimia
K berasal dari kata kalium yang berasal dari bahasa Latin, yang mungkin berakar
dari kata Arab qali, yang berarti alkali (basa).
Kalium
merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium
terutama terdapat didalam sel, sebanyak 95% kalium berada di dalam cairan
intraseluler Peranan kalium mirip dengan natrium, yaitu kalium bersama – sama
dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotis dan keseimbangan asam basa.
Bedanya, kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraselular.
B.
Informasi Umum Kalium
Kalium, K,
19
|
|
Putih Perak
|
|
Jumlah elektron tiap kulit
|
2, 8, 8, 1
|
0,89 g·cm−3
|
|
0,828 g·cm−3
|
|
336,35 K, kPa
|
· Informasi Lain
Paramagnetic
|
|
(300 K)
102,5 W·m−1·K−1
|
|
(25 °C)
83,3 µm·m−1·K−1
|
|
Kecepatan suara (pada wujud kawat)
|
(20 °C)
2000 m/s
|
3,53 GPA
|
|
1,3 GPA
|
|
3,1 GPA
|
|
0,4
|
|
0,363 Mpa
|
|
7440-09-7
|
·
Kalium berwarna keperakan ketika
pertama kali dipotong, tetapi dengan cepat akan teroksidasi sehingga berwarna
kusam. Untuk menghindari oksidasi, kalium biasanya disimpan dalam minyak atau
gemuk.
·
Kalium cukup ringan sehingga
mengapung dalam air. Saat terkena air, unsur ini akan bereaksi dengan
melepaskan hidrogen disertai api berwarna ungu.
·
Sebagian besar kalium terjadi pada
kerak bumi sebagai mineral, seperti feldspar dan tanah liat. Kalium dilepaskan
dari mineral yang lapuk sehingga menjelaskan mengapa terdapat cukup banyak
kalium di laut (0,75 g/liter).
·
Mineral yang ditambang untuk diambil
kaliumnya adalah silvit, karnalit, dan alunit.
·
Produksi bijih kalium dunia sekitar
50 juta ton dengan jumlah cadangan yang melimpah (lebih dari 10 miliar ton).
Seperti logam alkali lainnya, kalium merupakan unsur yang lunak,
ringan, putih keperakan dan reaktif sehingga yang tak pernah berwujud sebagai
unsur murni di alam.
Dengan massa yang lebih ringan daripada air, kalium adalah logam kedua
teringan setelah litium. Kalium
adalah padatan lembut yang mudah dikerat dengan pisau dan mempunyai warna
keperakan pada permukaan yang baru dipotong. Kalium teroksida dengan cepat
dalam udara dan harus disimpan dalam minyak mineral atau kerosin.
Kalium bereaksi dengan air
menghasilkan hidrogen. Apabila
berada dalam air, kalium akan terbakar secara spontan. Garamnya memancarkan warna ungu apabila dibakar dalam nyala api.
2K(s) + 2H2O(l) → H2 (g) + 2KOH(aq)
2K(s) + 2H2O(l) -® 2H2(g) + 2KOH(aq)
D. Sumber Kalium
Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak
2.4% (berat)
di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat
sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu,
seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite
ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium
dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman,
negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar
yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan
menjadi tambang penting di tahun-tahun depan. Kalium juga ditemukan di
samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium.
Kalium tidak ditemukan tersendiri di
alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga
lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2,
C, Si, atau Na. Sumber utama
logam kalium adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan mereduksi
lelehan KCl.
Na + KCl -® K
+ NaCl
Reaksi ini
berada dalam kesetimbangan, karena kalium mudah menguap maka kalium dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk
memproduksi kalium.
E. Manfaat Kalium dan Senyawanya
a.
Pada tumbuhan
Kalium mempunyai fungsi sangat
penting dalam sel tanaman dan diperlukan untuk memindahkan produk fotosintesis
dalam tanaman. Sebagian besar kalium (95%) juga digunakan sebagai
pupuk. Selain
memperkuat dinding sel, kalium juga mendukung fotosintesis dan pertumbuhan
tanaman. Tidak seperti N dan P, K tidak mempunyai pengaruh yang jelas pada
pembentukan anakan, tetapi K meningkatkan jumlah bulir per malai, persentase
gabah isi, dan bobot 1.000 gabah. Sedangkan
sisanya digunakan untuk membuat kalium karbonat (K2CO3)
dan kalium hidroksida (KOH).
b. Pada
manusia
1. Mengoptimalkan Fungsi Otak
Kalium berperan penting dalam
menjaga konduktivitas elektrolit di otak yang akan mempengaruhi fungsi otak
secara keseluruhan. Baik dalam proses optimalisasi memori ataupun proses
belajar. Gangguan otak, seperti epilepsi, diketahui berhubungan dengan kadar
kalium di otak.
2. Mengendalikan
Kontraksi Otot dan Syaraf
Kalium di dalam tubuh manusia
biasanya bekerja sama dengan sodium atau natrium (Na) dalam mengatur
keseimbangan muatan elektrolit cairan tubuh. Keseimbangan ini dijaga dengan
menyesuaikan jumlah asupan kalium dari makanan dan jumlah kalium yang dibuang.
Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, kalium juga bekerja bersama natrium
untuk sistem saraf yaitu dengan meneruskan pesan ke otak serta mengatur
kontraksi otot.
3. Membantu
Penyerapan zat Gizi
Kalium sangat penting dalam
penyerapan nutrisi makanan. Kalium bertindak sebagai ‘magnet’, sehingga
penyerapan sari-sari makanan dan O2 dapat terserap lebih efektif
dalam sel. Jika anda memiki program diet anda harus mengkonsusi Kalium secara
ideal dalam keseharian.
4. Mendukung
Proses Metabolisme
Kalium dalam tubuh berperan
signifikan dalam proses metabolisme tubuh dengan cara mempercepat oksidasi yang
diperlukan tubuh untuk melepas dan membuang lemak dari dalam tubuh. Hasilnya,
berat badan ideal bisa dipertahankan dan buang air kecil menjadi lancar.
5. Mencegah
Pengerasan Pembuluh Darah
Kalium menjaga aliran darah dalam
tubuh tetap lancar dengan cara memperlambat proses pengerasan pembuluh darah.
Terutama yang mengarah ke organ jantung. Seperti kita ketahui bersama bahwa
pengerasan pembuluh darah dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Oleh
karena itu, kalium berperan penting dalam menjaga flesibilitas pembuluh darah.
6. Membersihkan
Pembuluh Darah
Anda pasti paham dengan kolesterol
jahat dalam lemak yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menghentikan aliran
darah menuju jantung. Kalium merupakan salah satu mineral penting yang dapat
mengikis kolesterol dan toksin yang menyumbat pembuluh darah, sehingga darah
bisa mengalir dengan lancar.
Senyawa-senyawa dari kalium juga mempuyai
beberapa fungsi, antara lain :
2. Kalium hidroksida ( KOH )
adalah bahan kimia penting sebagai bes kuat, dan sebagai bahan pembuat sabun
mandi, elektrolit baterai alkali.
3. Kalium nitrat (KNO3)
digunakan sebagai pupuk dan sebagai model bahan pembakar roket, dan dalam
beberapa petasan. Dalam proses pengawetan makanan, kalium
nitrat merupakan komposisi umum dari daging yang diasinkan, juga telah
digunakan dalam pembuatan es krim. Kini,
kalium nitrat juga digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitif.
4. Kalium
klorat diproduksi dalam skala besar untuk industri kembang api korek api,
peledak, dan antiseptik.
5. Kalium karbonat digunakan
dalam pembuatan kaca. Kaca yang dibuat dengan kalium cair
lebih kuat daripada kaca biasa.
6. Kalium
manganat digunakan sebagai agen pengoksidasi dalam kimia organik dan titrasi.
8. KO2
digunakan sebagai sumber oksigen dan penyerap karbon dioksida, yang sangat
berguna dalam sistem pernafasan.
9. KCl,
digunakan sebagai bahan pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH, sebagai
pengganti garam biasa dan
digunakan juga untuk memberhentikan jantung, contohnya dalam pembedahan jantung dan
pelaksanaan hukuman mati melalui suntikan maut.
10. KBr
digunakan sebagai obat penenang saraf, pembuat plat fotografi.
11. KClO3 digunakan
sebagai bahan korek api, petasan dan zat peledak.
12. KIO3
digunakan sebagai campuran garam dapur (sumber iodin bagi tubuh manusia).
13. K2CrO4,
sebagai indikator dalam titrasi argentomeri.
14. K2Cr2O7
sebagai zat pengoksidasi (oksidator).
15. KMnO4
sebagai zat pengoksidasi dan zat desinfektan.
16. KNO3
digunakan sebagai bahan pembuat HNO3.
17. K-sitrat
digunakan dalam obat diuretik dan saluran kemih.
18. K-hidrogentartrat
digunakan sebagai bahan pembuat kue (serbuk tartar).
F.
Isotop Kalium
Kalium adalah unsur teringan yang mengandung isotop radioaktif alami.
Unsur K alami dibentuk oleh isotop-isotop 39K, 40K, dan 41K. Dari ketiga isotop
ini, isotop yang pertama dan isotop yang terakhir menunjukkan sifat yang
stabil, masing-masing mempunyai kelimpahan sekitar 93,4% dan 6,6% dari
keseluruhan Kalium di alam.
Isotop radioaktif alami 40K mempunyai waktu paruh 1,3 milyar tahun dan
pada saat ini berada pada tahap akhir peluruhan radioaktifnya. Jumlah yang
tersisa diperhitungkan tinggal 0,012% dari Kalium alami dan radiasinya semakin
berkurang, sampai akhirnya tak berarti. Bila seseorang membuat asumsi yang
cukup beralasan mengenai kecepatan peluruhan dan kelimpahan Kalium radioaktif
serta energi yang dikeluarkan pada proses disintegrasi radioaktif, maka dapat
dihitung bahwa panas yang dihasilkan akan cukup untuk mempertahankan bumi dalam
keadaan cair. Barangkali ini ada kaitannya dengan pengerasan kerak kulit bumi. Dalam air laut,
jumlah Kalium jauh lebih sedikit daripada jumlah Natrium, tetapi di dalam
batuan endapan jumlah Kalium lebih banyak dibandingkan jumlah Natrium. Bukti
tertentu menjelaskan bahwa sel-sel kehidupan bertanggung jawab terhadap pengambilan
Kalium dari laut dalam jumlah besar. Organisme-organisme laut mengabsorbsi
Kalium ke dalam sel-sel tubuh mereka. Bila organisme-organisme ini mati, mereka
akan menyatu dengan batu-batuan di dasar laut bersama Kaliumnya. Bila kadar Kalium darah meningkat lebih dari 3 – 4 kali nilai normal,
maka denyut jantung akan terhenti. Peningkatan sedikit lagi mengakibatkan saraf
berhenti menyampaikan impuls-impuls listrik dan otot-otot menjadi lumpuh. Bila
6% saja dari Kalium di dalam sel dibiarkan terlepas dengan cepat ke dalam
rongga luar sel, maka organisme akan segera mati. Untunglah hal itu tidak
terjadi dalam keadaan normal. Pengendalian kesetimbangan ion Na – K dibantu
oleh adanya pompa ion yang beroperasi. ATP menarik kembali ion K yang keluar
dari sel. Kadar ion K di luar sel pada tumbuhan relatif lebih tinggi dari pada
kadar ion K dalam sel hewan. Unsur Kalium juga diperlukan untuk proses
fotosintesis.
G.
Kelimpahan Kalium di Alam
Kalium dalam alam hanya terdapat
dalam senyawaan, seperti mineral silvinit
(KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), dan kainit (KCl.MgSO4.3H2O), sendawa (KNO3), dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam
tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tatrat.
Jika tumbuh-tumbuhan diperabukan, kita memperoleh K2CO3.
H. Senyawa –
senyawa kalium
Kalium hidroksida (KOH) disebut
juga sebagai potasy kaustik.
Salah satu kegunaan KOH yang amat penting adalah untuk bateri alkali yang
menggunakan larutan KOH sebagai elektrolit. Oleh
karena itu, kalium hidroksida digunakan dalam pembuatan lampu senter dan
barang-barang yang menggunakan baterai.
Dalam bidang
pertanian, kalium
hidroksida digunakan untuk menetralkan pH tanah yang asam, juga dapat digunakan sebagai fungisida dan herbisida. Kalium
hidroksida ialah salah satu bahan kimia perindustrian utama yang digunakan
sebagai bes dalam
berbagai-bagai proses kimia.
2. Kalium
Nitrat
Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber
alami mineral nitrogen. Senyawa
ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Penerapan
yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi asam sendawa. Kalium nitrat berwujud padatan
atau serbuk yang berwarna putih atau abu – abu.
3. Kalium
Karbonat
Kalium
karbonat ( K2CO3) berupa padatan berwarna putih yang
bagian terbesar terdiri dari K2CO3.1,5 H2O dan
dipergunakan dalam industri.
4. Kalium
Sianida
Kalium
Sianida ( KCN ) merupakan garam (dalam perdagangan) mengandung 90% klorida,
karbonat, sianida dari kalium. Digunakan untuk proses – proses reaksi kimia,
perusahaan perusahaan listrik, dan fotografi.
5. Kalium
Klorat
Kalium
klorat yang memiliki rumus kimia KCLO4 seperti bahan klorat lain
adalah bahan oksidator umum yang ditemui di laboratorium kimia. Bahan ini
merupakan oksidator yang relatif kuat.
Dalam dunia
piroteknik (bahan untuk menghasilkan api, nyala, cahaya panas, suara ledakan,
atau asap, tetapi bukan ledakan hebat), penggunaan kalium klorat ini telah
mulai ditinggalkan karena kepekaannya pada asam dan suhu dekomposisi
(penguraian) yang relatif rendah. Sebagai gantinya, orang menggunakan kalium
perklorat (KClO) yang walaupun lebih mahal, namun lebih baik dan lebih aman.
6. Kalium
Kromat
Kalium
kromat memiliki rumus kimia K2Cr2O4. Senyawa
ini merupakan larutan jernih yang sangat mudah larut dalam air. Penyimpanannya
harus dalam wadah tertutup rapat.
7. Kalium
manganat
Kalium
manganat biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa
dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat cenderung untuk lebih
meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan
karbon-karbon.
8. Kalium
klorida
Kalium klorida memiliki
rumus kimia KCl. Senyawa ini sering digunakan sebagai pengganti garam biasa dan
digunakan juga untuk memberhentikan jantung, contohnya dalam pembedahan jantung dan
pelaksanaan hukuman mati melalui suntikan maut.
I. Reaksi –
Reaksi Kalium
Kalium merupakan logam reaktif.
Berikut reaksi yang dapat terjadi pada logam kalium.
1. Reaksi
dengan air
Logam kalium dapat beraksi dengan
air menghasilkan kalium hidroksida yang bersifat basa dan gas hidrogen.
2 K (s) + 2 H2O
(l) --® 2 KOH (aq) + H2 (g)
Kalium
bereaksi hebat dengan air. Reaksi ini sangat eksoterm, sehingga gas hidrogen
yang terbentuk segera terbakar.
2. Reaksi
dengan gas hidrogen
Logam kalium
dapat bereaksi dengan gas hidrogen menghasilkan kalium hidrida.
2 K (s) + H2 (g) -® 2 KH (s)
3. Reaksi
dengan halogen
Logam kalium
bereaksi dengan halogen menghasilkan kalium halida.
2 K(s) + X2 (g) -® 2 KX(g)
Di mana X adalah unsur halogen.
4. Reaksi
dengan gas oksigen
Logam kalium
bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan kalium oksida.
4 K (s) + O2 (g) -® 2 K2O (g)
Kalium dapat
membentuk kalium superoksida dalam oksigen berlebih.
K (s) + O2 (g) -® KO2 (s)
Logam kalium
yang telah disimpan lama, baik dalam cairan inert, minyak tanah (kerosin) atau
dalam botol yang diisolasi akan ditutupi lapisan superoksida. Memotong logam
kalium yang sudah tertutup lapisan tersebut harus dilakukan dengan sangat hati
– hati, karena mata pisau dapat menekan lapisan superoksida sehingga masuk ke dalam
lapisan kalium dan menimbulkan reaksi eksoterm menurut reaksi.
3 K (s) + KO2 (g) -® 2 K2O
(g)
Kalor yang
dibebaskan reaksi tersebut dapat mendidihkan kalium yang segera bereaksi dengan
oksigen atau uap air di udara, yang dapat menimbulkan ledakan.
5. Reaksi
dengan belerang
Kalium
bereaksi dengan belerang menghasilkan kalium sulfida.
2 K (s) + S (l) -® K2S
(s)
6. Reaksi
dengan fosfor
Kalium
bereaksi dengan belerang menghasilkan kalium fosfida.
3K (s) + P (s) -® K3P (s)
J. Efek Kesehatan Kalium
Kalium bisa ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, kentang, daging,
roti, susu, dan kacang-kacangan. Unsur ini memainkan peran penting dalam sistem
cairan tubuh manusia dan membantu fungsi saraf. Kalium, sebagai ion K +,
terdapat pada konsentrasi tinggi dalam sel tubuh.
Saat fungsi ginjal terganggu dan terjadi akumulasi kalium dalam tubuh,
maka detak jantung berpotensi terganggu. Debu kalium mungkin saja terhirup dengan efek yang
ditimbulkannya antara lain iritasi mata, hidung, tenggorokan, paru-paru, batuk,
dan sakit tenggorokan. Eksposur yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan terkumpulnya cairan
di paru-paru yang bisa menyebabkan kematian. Kontak pada kulit dan
mata dapat menyebabkan luka bakar parah sehingga menyebabkan cacat permanen.
K. Dampak Lingkungan Kalium
Bersama dengan nitrogen dan fosfor, kalium merupakan salah satu mineral
penting untuk kelangsungan hidup tanaman. Keberadaan unsur ini sangat vital untuk kesuburan
tanah, pertumbuhan tanaman, dan gizi hewan.
Fungsi utama kalium pada tumbuhan adalah perannya dalam memelihara
tekanan osmotik dan ukuran sel, sehingga memperlancar proses fotosintesis dan
produksi energi serta pembukaan stomata dan pasokan karbon dioksida. Kadar kalium rendah akan
memicu berbagai gangguan pada tanaman seperti terhambatnya pertumbuhan, bunga
yang tidak tumbuh sempurna, serta penurunan poduksi secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar